Sabtu, 31 Desember 2011

Tradisi Tahun Baru

Setiap keluarga punya tradisi masing-masing dalam merayakan tahun baru. Saya mau bercerita sedikit beberapa tradisi yang dijalankan dalam keluarga kami yang umumnya dijalanakan juga dalam keluarga keturunan tionghoa lainnya. Lazimnya tradisi ini dijalankan saat tahun baru imlek, namun saat malam tahun baru masehi juga tetap kami jalankan.

1. Menyalakan Lampu

Pada saat malam tahun baru, seluruh lampu di rumah harus dinyalakan, tidak boleh ada bagian yang gelap. Dulu biasanya lampu dinyalakan sampai pagi. Namun sekarang karena harus Go Green, maka semua lampu hanya dinyalakan saat pas pergantian tahun selama lima menit selanjutnya hanya yang perlu saja yang dibiarkan tetap menyala. Menyalakan lampu lampu menandakan kami berharap pada tahun baru ini sepanjang tahunnya jalan kehidupan kami akan tetap terang, tidak dirudung kemalangan.


2. Tidak Boleh Menyapu Rumah

Ada pamali menyapu rumah selama hari tahun baru jadi tanggal 31 adalah terakhir kami boleh bersih bersih rumah. Kata orang tua hal ini dilakukan agar tidak ada hoki yang terbuang tahun depan. Sebenarnya sih mungkin karena malas aja yah capek habis pesta tahun baruan semalam suntuk :)

 
3. Memberikan AngPao

Kalau yang ini semua pasti suka ya. Tapi ternyata ada aturannya loh dalam memberikan angpao ini. Yang boleh memberikan angpao hanyalah anggota keluarga yang sudah menikah, dan yang boleh menerima yaitu mereka yang belum menikah. Selain itu, jumlah uang yang dimasukan ke dalam angpao, angka depannya tidak boleh ganjil, harus genap. kalau yang ini saya tak tahu kenapa.


4.Mempersembahkan Rejeki Pertama Yang Didapat Tahun Ini

Setelah melangkah di hari pertama tahun yang baru, berapapun rejeki yang pertama kali didapat di tahun baru akan disisihkan seluruhnya sebagai persembahan di rumah ibadah. Menurut ibuku hal ini dimaksudkan agar kita ingat semua rejeki yang kita dapat itu hanya titipan Tuhan semata. 

 

5. Membunyikan Petasan

Petasan pertama kali ditemukan di cina dan kemudian dibawa oleh marco polo ke eropa. Membunyikan petasan tak hanya dilakukan saat Malam Tahun baru tapi juga saat pernikahan. Konon bunyi pekak dari petasan mampu membuat takut setan sehingga mereka lari terbirit birit meninggalkan rumah kita.


6. Makan Mie Sama sama

Tradisi Makan bersama adalah satu hal yang tidak pernah terlepas dalam budaya tionghwa. Makan bersama sama keluarga sambil ngobrol membuat suasana makan menjadi makin lahap. Satu satunya menu yang wajib ada dan wajib dimakan semua orang adalah Mie. boleh mie goreng atau mie kuah pun tidak masalah. Kalau ada yang ulang tahun, makan mienya tidak boleh putus saat dimasukan dalam mulut, harus diseruput sampai habis kemudian baru boleh dikunyah.

Demikian sedikit kebiasaan keluarga tionghwa dalam merayakan tahun baru, bisa ada perbedaan kecil maupun besar mengingat banyaknya suku dalam bangsa tionghwa namun pada umumnya maksud dan tujuannya sama.

 

Selamat Tahun Baru 2012

Timba Laor

Setahun sekali di perairan pulau Saparua (juga di ambon dan kepulauan lease disekitarnya) Pada saat hari ketiga setelah bulan purnama di bulan maret akan muncul cacing laut. Penduduk setempat menamai cacing ini Cacing Laor. Dalam bahasa indonesia cacing ini lebih dikenal sebagai cacing Wawo atau nama ilmiahnya yang keren adalah Eunice viridis. Species sejenis juga muncul di daerah Nusa tenggara dan lebih dikenal dengan nama Nyale dan dirayakan secara meriah di sana.
Kegiatan menangkap Laor disebut sebagai timba laor. Alat yang digunakan pun sederhana saja, semacam jaring yang dipasang pada rangka segitiga. Tahun 2011 Timba laor jatuh pada tanggal 23 maret. Saya mengikuti perahu semang keluarga Matulessy pada kegiatan timba laor waktu itu.
Habitat hidup cacing Laor adalah pantai yang berbatu batu yang bersih. Menurut pengakuan Om Matu jumlah Laor dari tahun ke tahun makin sedikit. Hal ini mungkin disebabkan pencemaran laut di saparua yang meningkat mengingat masyarakat masih suka membuang sampah ke laut.